Breaking

Saturday, March 16, 2019

Contoh Soal Siklus Otto Ideal

Cover mechengunila.com

Google Image- Siklus Otto Ideal Cover

Siklus otto ideal untuk mesin dengan perapian percikan bunga api (Busi)

Siklus otto adalah siklus ideal motor bensin dengan penyalaan percikan bunga api untuk proses pengapiannya, Nikolaus A. Otto telah sukses membuat mesin 4-Langkah pada tahun 1876 di Jerman dengan menggunakan siklus yang di usulkan oleh orang francis Beau de Rochas pada tahun 1862. Siklus motor bensin 4-Langkah dan proses-nya dapat kita lihat pada gambar berikut.

Siklus Otto Ideal
Google Image- Siklus Otto Ideal

Gambar diatas merupakan gambar Aktual dan ideal dari mesin 4-Langkah dengan perapian percikan bunga api. Pada motor bensin 4-Langkah atau biasanya orang menyebutnya 4 Tak terdapat 4 langkah atau siklus yang menjadi nama dari motor itu sendiri (4-Langkah), langkah-langkahnya adalah

1-Langkah Hisap (Campuran Udara Bahan Bakar)
2-Langkah Kompresi (Menekan Campuran Udara Bahan Bakar)
3-Langkah/Prose Ekspansi (Langkah Kerja, Piston Terdorong dari Tma ke Tmb)
4-Langkah/Proses Buang (Membuang gas Sisa hasil Pembakaran)

Dengan mengunakan siklus otto ideal kitra dapat mengetahui
a. Temperatur maksimum yang terjadi pada proses perapian di dalam piston
b. Tekanan maksimum yang terjadi selama siklus berlangsung
c. Keja bersi yang dihasilkan
d. Efisiensi Termal
e. Tekanan efektif rata-rata dari siklus tersebut
Untuk mendapatkan nilai tersebut kita membutuhkan Table A-17 Gas Ideal Udara sebagai berikut
Tbel A-17 Gas Ideal Udara
Google Image- Table A-17

Table A-17
Google Image- Table A-17

Contoh soal dari siklus otto ideal:
Sebuah siklus otto ideal memiliki rasio kompresi = 8. Di awal langkah kompresi, udara memiliki tekanan 100 kPa dan Temperatur 17 °C dan panas sebesar 800 kJ/kg ditransfer ke udara selama proses penambahan panas volume konstan. Mempertimbangkan Variasi panas spesifik udara terhadap temperatur, tentukan:

a). Temperatur dan tekanan maksimal yang terjadi selama siklus tersebut
b). Kerja bersih
c). Efisiensi termal
d). Tekanan efektif rata-rata siklus tersebut

Diketahui :
r = 8 (Rasio kompresi)
Qin = 800 kJ/Kg (Panas Masuk)
P = 100 kPa (Tekanan Awal)
T = 17 + 273 =290 K (Temperatur awal)

Kita mengetahui bahwa suhu awal T1 = 290 K. Dengan menggunakan Table A-17 kita dapat mengetahui Vr (Volume spesifik relatif) dan U (Energi dalam)
Pada table A-17 T1 = 290K dari T1 diperoleh :
U1 = 206,91Kj/Kg
Vr1 = 676,1
(Catatan: Gunakan interpolasi apabila ada selisi angka pada table A-17)

Proses 1-2 Proses Kompresi (Isentropik)
Untuk mendapatkan nilai Vr2, T2 dan U2 menggunakan persamaan










Seletah diketahui nilai Vr2. Dengan menggunakan Table A-17 kita dapat mengetahui nilai T2 dan U2 dengan nilai Vr 2 = 84,51 diperoleh:
T2 = 652,4 K (Temperatur pada titik 2 proses 1-2)
U2 = 475,11 kJ/kg
Untuk mengetahui tekanan yang terjadi pada titik 2 maka kita cari nilai P2 Dengan menggunakan Rumus Sebagai berikut:











Proses 2-3 Pembakaran (Volume konstan)
Untuk mengetahui nilai Vr3 , T3 dan U3 maka digunakan rumus sebagai berikut
Qin = U3 – U2
U3 = Qin + U2
U3 = 800 kJ/kg + 475,11 kJ/kg
U3 = 1275,11 kJ/kg setelah diketahui nilai U3. Tentukan nilai Vr3 dan T3 dengan menggunakan Table A-17. Maka diketahui nilai
Vr3 = 6,108
T3 = 1575,1 K

Untuk mengetahui tekanan yang terjadi pada titik 3 maka kita cari nilai P3 Dengan menggunakan Rumus Sebagai berikut:










Proses 3-4 Ekspansi (Isentropik)
Untuk mengetahui nilai Vr4 , T4 dan U4 maka digunakan rumus sebagai berikut









Setelah diketahui nilai Vr4, Kita ketahui nilai T4 dan U4 dengan menggunakan table A-17, dari table A-17 diketahui nilai
T4 = 795, 6 K
U4 = 588,74 kJ/kg

Proses 4-1 Proses buang volume konstan
Qout = U4 – U1
Qout = 588,74 – 206,91
Qout = 381,83 kJ/kg

a). Temperatur dan tekanan maksimal yang terjadi pada siklus tersebut adalah
T4 = 795,6 K (Temperatur Maksimal)
P3 = 4338 kPa atau 4,3 MPa (Tekanan Maksimal)

b). Kerja Bersih
Wnet = Qin - Qout
Wnet = 800 kJ/kg – 381,83 kJ/kg
Wnet = 418,17 kJ/kg

c). Efisiensi Termal
Æžth =Wnet / Qin
Æžth =418,17 / 800
Æžth = 0,52 atau 52%

d). Tekanan Efektif Rata-rata Siklus tersebut (MEP)
MEP = Wnet / (V1 – V2) (catatan: V 1 = R.T1 / P1)
MEP = 418,17 / (0,832 . (1- (1/8))
MEP = 574,40 kPa

Demikian penjelasan dari contoh soal Siklus Otto Ideal, semoga penjelasan yang kami berikan dapat dimengerti dan di pahami oleh adik dan teman-teman semua, apabila ada kesalahan dalam penulisan dan perhitungan mohon dikoreksi dan berikan masukan ataupun pendapat pada kolom komentar, Terimakasih.
Info lebih lanjut tentang termodinamika : www.mechengunila.com

No comments:

Post a Comment